Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Claustrophobia , Fobia Terhadap Ruang Sempit

 Claustrophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap ruang sempit atau tertutup, misalnya lift ataau ruangan tanpa jendela. Claustrophobia merupakan salah satu jenis pobia yang paling umum.

Claustrophobia umumnya di tandai dengan rsa panik, cemas takut, atau gugp yang muncul ketika sesorang sedang berada di ruangan sempit, tertutup, atau penuh sesak..

Hingga saat ini , penyebab fobia terhadap rungan sempit belum diketahui secara pasti, tapi kondisi ini sering dikaitkan dengan trauma masa kecil, misalnya karena pernah dikurung di ruangan yang sempit atau di-bully.

Selain itu, Claustrophobia juga bisa disebabkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan seperti, pernah mengalami turbulensi saat naik pesawat terbang dan pernah terjebak diterowongan atau gua yang sempit.


Pemicu Claustrophobia

Claustrophobia bisa dipicu oleh banyak hal dan tiap orag bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda, karena defenisi "ruang sempit" juga bisa berbeda-beda pada setiap orang. Berikut ini adalah beberapa contoh tempat yang bisa memicu Claustrophobia :

1. Toilet Umum

2. Ruang ganti

3. gua

4. Terowongan

5. Pesawat

6. Mobil kecil

7. Tempat pencucian mobil otomatis

Selain beberapa tempat di atas, juga beberapa contoh situasi yang dapat memicu Claustrophobia, yaitu:

1. Berada di ruang kecil tanpa jendela

2. Berada di lift yang penuh sesak

3. Menjalani pemeriksaan dengan alat MRI atau CT scan

4. Berada di tengah-tengah keramaian, seperti pesta atau konser.


Gejala Claustrophobia

Selain rasa takut, panik, dan cemas, ada juga beberapa gejala lain yang mungkin muncul ketika orang dengan Claustrophobia berada di ruang sempit, di antaranya :

1. Berkeringat

2. Gemetar

3. Pusing 

4. Mual 

5. Nyeri dada

6. Mulut kering

7. Sulit bernafas

8. Detak jantung cepat

9. Telinga berdengung

10. Menggigil atau justru merasa panas 

11. Merasa seperti dinding di sekitar akan menghimpit dirinya

12. Keinginan buang air kecil yang tidak terkendali


Penanganan Claustrophobia

Untuk mendiagnosis Claustrophobia, pertama-tama psikolog atau psikiater akan meninjau gejala yang anda rasakan sekaligus melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, beberapa psikoterapi dan pemberian obat mungkin akan dilakukan untuk membantu anda pulih dari kondisi ini, Seperti :

1, Terapi desensitisasi

Terapi desensitisasi atau terapi pemaparan diri adalah perawatan yang di lakukan dengan menempatkan dalam situasi yang membuat anda takut. Hal ini di lakukan untuk membantu anda melawan rasa takut.

Terapi ini tentunya dilakukan secara berthap, Misalnya, pertama-tama anda hanya akan diperlihatkan foto atau gambar yang menunjukan tempat-tempat sempit. Jika anda sudah mulai terbiasa dan percaya diri, barulah tingkat paparan akan dinaikan hingga anda bisa berada di ruangan sempit tanpa ketakutan yang berlebih.

2. Terapi Perilaku Kognitif

Ini adalah jenis terapi bicara yang dilakukan antara anda dan terapis, bisa dengan psiolog atau psikiiater. Tujuan terapi perilau kognitif adalah untuk mempelajariketakutan anda dan bagaimana cara mengatasinya.

Terapi ini dilakukan dengan cara mengeksplor pikiran, persaan, dan perilakuanda sehari-hari, Anda juga akan belajar mengontrol dan mengubah pikiran negatif yang muncul pada situasi-situasi pemicu  Claustrophobia. Dengan begitu, Anda diharapkan bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi berada di ruangan sempit.

3. Obat-obatan

Selain terapi, psikiater juga mungkin akan merepkan obat antidepresen atau obat anticemas untuk membantu mengurangi gejala panik dan cemas yang akan anda alamu ketika berada di ruangan sempit. Meski terlihat sederhana, praktik penanganan Claustropobhia tidak semudah yang dibayangkan. Sering kali percoban terapi di ruangan tertutup gagal, sehingga penderita harus mengulangnya hingga berkali-kali. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dalam menjalaninya.

Jika anda mengalami gejala-gejala Claustrophobia seperti di atas, ada baiknya anda segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, agar kondisi ini ditangani dan di obatisedini mungki. Hal ini karena gejala Claustrophobia yang dibiarkan begitu saja berpotensi menggaggu aktifitas Anda sehari-hari.